Belajar Bahasa Alas
BAHASA ALAS
Latar Belakang Sosial Budaya
Bahasa Alas adalah bahasa daerah yang masih dipelihara
dengan baik oleh warga masyarakat Alas yang mendiami sebahagian Kabupaten Aceh
Tenggara. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi antar keluarga dan antar masyarakat,
bahasa ini juga merupakan unsur pendukung serta pengembang kebudayaan daerah
dan sekaligus menjadi unsur penunjang kebudayaan dan bahasa nasional.
Bahasa daerah ini masih digunakan sebagai bahasa pengantar
di kelas 1 hingga kelas 3 terutama pada sekolah-sekolah dasar di daerah
pedalaman. Volume penggunaan bahasa Indonesia di kalangan masyarakat di
daerah pedalaman dapat dikatakan hanya berkisar antara 1—5%. Perkiraan secara
umum mengenai volume pemakaian bahasa Indonesia di dalam pergaulan masyarakat
Alas tercatat sebagai berikut.
a.
Pergaulan formal antara pejabat dengan
masyarakat 80% menggunakan bahasa Indonesia, seperti kegiatan pidato,
khotbah, dan ceramah.
b.
Pergaulan sesama anggota masyarakat yang
berbahasa ibu bahasa Alas atau non-Alas hanya sekitar 15—20%.
c.
Pergaulan antarsuku (dari kalangan yang
berlainan bahasa ibu) sekitar 80—90%.
Bahasa-bahasa daerah lain yang digunakan dalam berkomunikasi
ialah Singkel, Gayo, dan Batak. Salah satu dari bahasa ini digunakan apabila penutur
yang berkomunikasi berasal dari suku yang sama. Bahasa-bahasa daerah ini
dimiliki oleh penduduk yang mendiami kabupaten-kabupaten tetangga, kecuali
bahasa Gayo dialek Gayo Lues, yang juga menempati hampir setengah dari
Kabupaten Aceh Tenggara.
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan kosa Kata banyak
dipengaruhi atau saling mempengaruhi antara bahasa-bahasa daerah bertetangga, terutama
pengaruh dari suku non-Alas yang berdomisili di kabupaten itu. Tercatat hanya
kurang lebih 55% dari penduduk kabupaten itu sendiri yang merupakan suku
Alas. Berdasarkan sensus nasional tahun 1980, perincian jumlah warga suku di
kabupaten itu adalah sebagai berikut.
TABEL 1 PENDUDUK
KABUPATEN ACEH TENGGARA BERDASARKAN SENSUS NASIONAL 1980
Suku
|
Jumlah Penduduk
|
%
|
Alas
Gayo
Singkel, Karo, Batak, dll
|
87.586
40.926
30.736
|
55
25
20
|
Berdasarkan sejarah, saling mempengaruhi antara bahasa Alas
dan Batak telah terjalin ratusan tahun yang lalu, Harahap (1958:36) menulis
bahwa menurut tambo keturunan Siraja Batak, dari Samosir berserak orang
Batak ke pelosok Tanah Batak, yaitu: orang Gayo, Alas, Karo, dan Simalungun
ke utara danau itu.... bahkan Siahaan (1964:113) berkesimpulan bahwa pengaruh
lingkungan menyebabkan kesadaran tergolong suku Batak semakin menipis. Suku
Alas dan Gayo tidak bersedia menyebut dirinya Batak, tetapi penyelidikan
tentang sistem marga, hukum adat, dan bahasa dapat memberi kesimpulan bahwa
banyak ciri yang sama antara ketiga suku itu, terutama antara suku Alas dan
Batak.
Dari sudut struktur dan kosa kata terdapat banyak kesamaan
dengan bahasa-bahasa Batak, yaitu Tapanuli Selatan (atau Mandailing dan
Angkola), Toba, Dairi, Simalungun, dan Karo, tetapi bahasa Alas tidak
memiliki aksara sebagaimana dimiliki oleh suku-suku Batak. Pernah seorang
ahli sejarah berkebangsaan Barat yang mengadakan penelitian di Aceh
mengemukakan pendapatnya bahwa kefanatikan suku Alas terhadap agama Islam
berakibatkan penuUsan bahasa itu dengan aksara Arab, atau lebih dikenal dengan
huruf Jawi. Pada saat itu orang tidak pernah berpikir bahwa pemilikan aksara
sendiri adalah suatu lambang identitas serta kebanggaan daerah.
Lokasi Bahasa Alas dan Dialek
Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari 9 kecamatan, yaitu 5 kecamatan
di wilayah bekas Kewedanaan Tanah Luas (PETA 5).
1.
Kecamatan Lawe Sigala-gala, no. 133 (34.203 jiwa)
2.
Kecamatan Lawe Alas, no. 132 (14.834 jiwa)
3.
Kecamatan Bambel, no. 130 (25.232 jiwa)
4.
Kecamatan Babussalam, no. 129 (25.751 jiwa)
5.
Kecamatan Badar, no. 131 (18.302 jiwa)
dan 4 kecamatan di wilayah bekas Kewedanaan Gayo Luas (PETA
5)
6.
Kecamatan Biang Kejren, no. 125 (19.830 jiwa)
7.
Kecamatan Kuta Panjang, no. 127 ( 9.521 jiwa)
8.
Kecamatan Rikit Gaib, no. 126 ( 4.766 jiwa)
9.
Kecamatan Terangan. no. 128 ( 6.809 jiwa)
Kelima kecamatan pertama berbatasan dengan Propinsi Daerah
Istimewa Aceh.
Meskipun kabupaten ini memiliki daerah yang cukup luas,
yaitu 9.635 Km2 (yang kedua terluas di Aceh), jumlah penduduknya
hanya 159.248 jiwa. Wilayah pemakaian bahasa Alas hanya terpusat di lima
kecamatan bekas kewedanan Tanah Alas.
Pemetaan Bahasa Alas
Berdasarkan hasil penelitian, bahasa Alas terbagi atas tiga
variasi dialek, yaitu dialek Hulu, Tengah, dan Hilir. Dialek Tengah juga
dikenal sebagai dialek Babussalam.
Wilayah
tiap dialek adalah sebagai berikut.
a.
Dialek
Huhu meliputi Kecamatan Badar dan sebahagian kecil wilayah Kecamatan Lawe
Alas.
b.
Dialek
Tengah atau Babussalam meliputi Kecamatan Babussalam, sebagian kecil
wilayah Kecamatan Bambel, dan Kecamatan Lawe Alas.
c.
Dialek
Hilir meliputi Kecamatan Lawe Alas, Kecamatan Bambel, dan sebahagian dari
Kecamatan Lawe Sigala-gala.
Di dalam kelima kecamatan ini terdapat pula penutur bahasa
daerah lainnya, yaitu dialek Gayo Lues, bahasa Singkel, Karo, dan Batak, di ibu
kota Kutacane terdapat penutur bahasa campuran, yaitu bahasa Indonesia dan berbagai
bahasa daerah yang terdapat di kabupaten itu.
PETA 5 PETA KABUPATEN
ACEH TENGGARA
Pemetaan Dialek-dialek Bahasa Alas
Menurut kenyataan, perbatasan geografis antara dua dialek
tidak pernah tajam (Langacker, 1968:45), variasi berbahasa antara penutur pada
daerah sepanjang perbatasan hampir tidak kentara, perbedaan akan semakin
jelas apabila semakin masuk ke daerah pedalaman.
Dasar untuk pembedaan pelbagai dialek suatu bahasa ialah
bahwa sistem linguistik yang dipakai oleh penutur suatu dialek berbeda dalam
hal tertentu dari sistem linguistik yang dipakai oleh penutur bahasa-bahasa
yang lain. Pada bahasa Alas, perbedaan hanya terdapat pada dua aspek, yaitu
aspek fonologis dan kosa kata. Dalam aspek sintaksis tidak terdapat
perbedaan yang hakiki.
Aspek Fonologis
1.
Kosa Kata Kelompok A (Bahasa Indonesia)
Perbedaan dalam aspek ini sama sekali tidak menghambat,
jalannya komunikasi antar penutur karena pada umumnya perbedaan dalam aspek ini
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan kesamaan dalam aspek sintaksis.
Perbedaan dalam aspek fonologis terjadi pada suara vokal,
diftong, kesepadanan bunyi konsonan, dan ketidakhadiran semivokal /w/ dan /j/
pada satu dialek, tetapi hadir pada dialek lainnya.
Dari daftar 200 di dalam kelompok A pada instrumen
penelitian diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Perbedaan
suara vokal 11
buah
b. Perbedaan
suara diftong 1
buah
c. Kesepadanan
bunyi konsonan 3
buah
d. Kehadiran
dan ketidakhadiran semivokal /w/ dan /j/ 4 buah
e. Perbedaan
kosa kata 73
buah
f. Kesamaan
kosa kata 108
buah
a)
Perbedaan Bunyi Vokal.
Berikut ini
diturunkan ke-I 1 buah kata yang berbeda pada bunyi vokal.
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
air/sungai
|
lawe
|
lawê
|
lawê
|
2
|
berapa
|
sekae
|
sekaê
|
sekaê
|
3
|
Bibir
|
bibêR
|
bibêR
|
bibeR
|
4
|
duda
|
pakêR
|
pakêR
|
pakeR
|
5
|
Hilang
|
benê
|
benê
|
bene
|
6
|
Kertas
|
kõRtas
|
kõRtas
|
keRtas
|
7
|
Padi
|
pagê
|
pagê
|
pagê
|
8
|
Pendek
|
pendek
|
pendôk
|
pendôk
|
9
|
Sedikit
|
citek
|
sitok
|
citok
|
10
|
Selatan
|
kenjahe
|
kenjahe
|
kenjahe
|
11
|
Sisir
|
siseR
|
siseR
|
siseR
|
Pada data di atas kelihatan perbedaan bunyi vokal pusat /∂/
pada dialek Hulu dengan vokal depan /e/ pada dialek Tengah dan Hilir.
Perbedaan ini terjadi pada suku kedua (lihat kata-kata nomor 1, 2, 3, 4, 5,
7, 9, 10, dan 11), pada kata nomor 6 terdapat perbedaan antara bunyi vokal
belakang / c/ dengan vokal pusat /∂/, dan pada nomor 8 antara vokal
belakang /o/ dengan vokal depan /e/.[1]
b)
Perbedaan Suara Diftong.
Dari data yang tersedia hanya
ditemukan perbedaan antara diftong /uy/ dengan vokal /i/.
Contoh:
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Api
|
apui
|
api
|
api
|
c)
Kesepadanan Bunyi
Mengenai hubungan yang tertentu antara fonem-fonem konsonan,
hukum Van der Tuuk I, yaitu r - d - i, dan hukum Van der Tunk II, yaitu fonem r
- g - h (Keraf, 1968:65) tidak berlaku di dalam bahasa Alas.
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Bayar
|
gayaR
|
bayaR
|
bayaR
|
2
|
Cari
|
daRam
|
gaRam
|
gaRam
|
3
|
Tali
|
nail
|
nail
|
tali
|
d)
Kehadiran dan Ketidakhadiran Semivokal /w/,
dan /j/
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Banyak
|
mbawe
|
mbue
|
mbue
|
2
|
Bawang
|
piye
|
iie
|
pie
|
3
|
Dia
|
iye
|
ie
|
ie
|
4
|
Dunia
|
duniye
|
dunie
|
dunie
|
Dari seluruh data yang dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa di
dalam dialek Hulu, diftong /u∂/ dan /i∂/ tidak pernah disuarakan secara
bebas tanpa kehadiran semivokal /w/ untuk /u/ dan /∂/, dan /y/ untuk /i/ dan /∂/,
berbeda dengan dialek Tengah dan Hilir, kedua diftong ini disuarakan dengan bebas.
e)
Perbedaan Kosa Kata
Dari rekaman data diketahui bahwa ketiga dialek kadang-kadang
menggunakan kata-kata yang berbeda untuk satu pengertian, ketidaksamaan yang diperoleh
ialah:
1. 10%
antara dialek Tengah dan Hilir,
2. 42%
antara dialek Tengah dan Hulu,
3. 46%
antara dialek Hulu dan Hilir, dan
4.
Hanya 5% antara ketiga dialek (ketiganya
berbeda).
Daftar kosa kata berikut ini
memperlihatkan ketidaksamaan itu
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Abang
|
Abang
|
Abang
|
abung
|
2
|
adik
|
enggek/kek
|
enggi
|
enggi
|
3
|
Apa
|
Kede
|
Kaê
|
Kaê
|
4
|
Api
|
apui
|
api
|
api
|
5
|
Ayah
|
awan
|
uan
|
uwõk/apuk
|
6
|
Banyak
|
Mbuwe
|
Mbuê
|
Mbuê
|
7
|
Bawa
|
Mbah
|
babe
|
babe
|
8
|
Bayar
|
gayaR/galaR
|
bayaR
|
bayaR
|
9
|
Berapa
|
sekae/pige
|
sekaê
|
sekaê
|
10
|
Beri
|
beRe
|
rê
|
rê
|
11
|
Besar
|
mbegah
|
mbelin
|
mbelin
|
12
|
Betul
|
tahu
|
pênteR/tahu
|
Tahu
|
13
|
Bibir
|
bibeR
|
bibeR
|
bibeR
|
14
|
Bicara
|
cakap
|
ceRõk
|
ceRõk
|
15
|
Bini
|
debeRu
|
beRu
|
beRu
|
16
|
Bodoh
|
padel/del del
|
bõdõh/pekak
|
pekak
|
17
|
Bumi
|
tanoh
|
bumi
|
bumi
|
18
|
Cangkul
|
gayamen
|
cangkul
|
cangkul
|
19
|
Celana
|
seluaR
|
seluaR
|
suRat
|
20
|
Dada
|
dade
|
tenten
|
tenten
|
21
|
Dahulu
|
ndube
|
kale/ndubê
|
kolê
|
22
|
Dekat
|
ndehõh
|
ndõhõR
|
ndõhõR
|
23
|
Dengan
|
rut
|
rut
|
ras
|
24
|
Dengar
|
dengkõhi
|
gê
|
gê
|
25
|
Dinding
|
dinding
|
dinding
|
dinding
|
26
|
Duga
|
mangê/sok
|
sõk
|
sõk
|
27
|
Duka
|
põRsah
|
wasatê/sedih
|
sedih
|
28
|
Gembira
|
meRahe
|
senang ate
|
senang ate
|
29
|
Gunung
|
Rimbe
|
deleng
|
deleng
|
30
|
Hapus
|
lap
|
apus/lap
|
apus
|
31
|
Harimau
|
rahimau
|
rimou
|
rimõ
|
32
|
Hilang
|
bene/hilep
|
benê
|
beneê
|
33
|
Istri
|
debeRu
|
beRu
|
beRu
|
34
|
Itu
|
ênou/ëdi
|
êdi
|
êdi
|
35
|
Jantan
|
mbõguh
|
mbõRguh
|
mboRguh
|
36
|
Jari
|
jejaRi
|
jaRi/jejaRi
|
jaRi
|
37
|
Kamu
|
kendin/kandu
|
kau
|
kau
|
38
|
Karena
|
keRana
|
keRne
|
keRne
|
39
|
Kurnia
|
pemeRe
|
keRunie
|
keRnie
|
40
|
Kau
|
kandu
|
kau
|
kau
|
41
|
Kebun
|
nembak
|
empus
|
empus
|
42
|
Kereta/Sepeda
|
lêReng
|
geRête
|
geRête
|
43
|
kerja
|
bahanen
|
bahanen
|
dahin
|
44
|
Kertas
|
kõRtas
|
kõRtas
|
keRtas
|
45
|
Laki
|
delaki
|
laki
|
laki
|
46
|
Lebih
|
limpaR
|
lebih
|
Llebih
|
47
|
Lihat
|
idah
|
atou
|
atou
|
48
|
Lompat
|
mõRjang
|
lõmpat
|
lõmpat
|
49
|
Luar
|
daRat
|
luaR
|
luaR
|
50
|
Makan
|
man
|
mangan
|
mangan
|
51
|
Malas
|
mõRke
|
kisat
|
kisat
|
52
|
Mati
|
madingken
|
mate
|
mate
|
53
|
Mulut
|
babah
|
babah
|
Bõdõh
|
54
|
Negeri
|
negeRi
|
nenggeRi
|
nenggeRi
|
55
|
nyamuk
|
lentis
|
namuk
|
agas
|
56
|
Obor
|
Suluh
|
õbõR
|
õncõR
|
57
|
omong
|
kate
|
ceRok
|
cakap
|
58
|
ongkos
|
tambang
|
tambang
|
ongkos
|
59
|
Orang
|
jelme
|
jême
|
jême
|
60
|
pendek
|
pendêk
|
pendõk
|
pendok
|
61
|
perempuan
|
nakbeRu
|
debeRu
|
debeRu
|
62
|
pertama
|
tame/mule
|
memule
|
mule-mule
|
63
|
pria
|
nak laki
|
delaki
|
delaki
|
64
|
Putih
|
mbulan
|
mentaR
|
mentaR
|
65
|
Rajin
|
ceRimbit
|
tisik
|
ncoRdik
|
66
|
Rusak
|
menase/runtuk
|
rengep
|
rengep
|
67
|
Sana
|
hadeh
|
hadih
|
hadih
|
68
|
Sawah
|
bawan
|
jume
|
jume
|
69
|
Sedang
|
ketike/mase
|
sedang
|
sedang
|
70
|
Sedikit
|
citek
|
sitõk
|
citõk
|
71
|
suka
|
sikel/nangat
|
Rête/põt
|
põt
|
72
|
Takut
|
meRadan
|
mbiaR
|
mbiaR
|
73
|
Tali
|
nali
|
nali
|
talitar
|
74
|
Tarik
|
sintak/tegu
|
taRik
|
taRik
|
75
|
Tebal
|
kapal
|
ngkapal
|
ngkapal
|
76
|
Tempat
|
bekas
|
kas
|
kas
|
77
|
Terima
|
alõken
|
teRime/alõken
|
Alõken
|
78
|
Timbang
|
dõs/rate
|
timbang
|
timbang
|
79
|
Tubuh
|
daging
|
tubuh
|
tubuh
|
80
|
Uang
|
duit/ketep
|
sên
|
ketêp
|
81
|
Waktu
|
ketike
|
waktu/ketike
|
waktu
|
82
|
Warna
|
rupe
|
rupe/ragi
|
ragi
|
f)
Kesamaan Kosa Kata
Sebagai anggota rumpun bahasa Alas, ketiga dialek memiliki
banyak kosa kata yang sama untuk menyatakan satu objek atau pengertian. Dari
200 kata kelompok A tercatat 108 kata yang sama. Semua kata yang sama itu tidak
didaftarkan di dalam laporan ini, tetapi dapat dilihat pada Rekaman Data
(halaman 88 - 92) dengan tanda pengenal kata-kata bahasa Indonesia dicetak
tebal.
2.
Kosa
Kata Kelompok B. C, dan D
Pengayaan melalui kata-kata serapan dari bahasa Arab
(kelompok B), bahasa Belanda (kelompok C), dan bahasa asing lainnya (kelompok
D) diterima di dalam dialek-dialek bahasa Alas melalui prosedur berikut.
a) Diterima
dalam bentuk ash (lihat Rekaman Data). Tanda pengenal: kata-kata bahasa
Indonesianya dicetak tebal.
b) Diterima
dengan perubahan pada pengucapan.
Contoh:
(1) Kelompok
B Serapan dari Bahasa Arab
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Akhir
|
ahêR
|
ahêR
|
ahêR
|
2
|
Berkat
|
bõRkat
|
bõRkat
|
bõRkat
|
3
|
dakwa
|
daawe
|
deawe
|
deawe
|
4
|
Fakir
|
pape
|
pape
|
pape
|
5
|
Hadir
|
halêR
|
halêR
|
halêR
|
6
|
Hikmah
|
hakemat
|
hakemat
|
hakemat
|
7
|
Mufakat
|
Mepakat
|
Mepakat
|
Mepakat
|
8
|
Takbir
|
tekebêR
|
tekebêR
|
tekebêR
|
9
|
Takdir
|
tekedêR
|
tekedêR
|
tekedêR
|
10
|
Uzur
|
ujuR
|
õjõR
|
ujõR
|
(2) Kelompok
C Serapan dari Bahasa Belanda
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Dinas
|
dinis
|
dinis
|
dines
|
2
|
Kenek
|
kenêt
|
kenêt
|
kenêt
|
3
|
Listrik
|
lesteRik
|
lesteRik
|
seteRik
|
4
|
Martil
|
meRtêl
|
moRtêl
|
tetukul
|
5
|
Supir
|
sepêR
|
sepêR
|
sepêR
|
(3) Kelompok
D Serapan dari Bahasa Asing Lainnya
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Jasa
|
jase
|
jase
|
jase
|
2
|
Kemeja
|
kemêje
|
kemêje
|
kemêje
|
3
|
Kue
|
Kowêh
|
Kowêh
|
kowêh
|
4
|
Saudagar
|
sedagaR
|
saudagaR
|
sodagaR
|
5
|
Tauco
|
tocoW
|
tocoW
|
tocow
|
c) Di samping diterima dalam bentuk asli dan
perubahan pada pengucapan,
juga memiliki kosa kata sendiri.
(1 ) Kelompok B Serapan dari Bahasan Arab
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
asyik
|
galip
|
galip
|
galip
|
2
|
Hamil
|
mebaban
|
metanggungen
|
metanggungen
|
3
|
Hati
|
atê
|
atê
|
atê
|
4
|
Lezat
|
ntabõh
|
ntabõh
|
ntabõh
|
5
|
Takut
|
mbiaR
|
mbiaR
|
mbiaR
|
(2) Kelompok C Serapan dari Bahasa Belanda
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Bangku
|
cedõdõn
|
bangku
|
bangku
|
2
|
Disentri
|
cahaR
|
mulesen
|
mulesen
|
(3) Kelompok D Serapan dari Bahasa A sing Lainnya
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
Beranda
|
Rambih
|
Rambih
|
Rambih
|
2
|
Konflik
|
selang
|
Rumbang
|
Rumbang
|
3
|
Pesta
|
pebahanken
|
pemohenken
|
pebahanken
|
4
|
Perahu
|
bungkui
|
bungkui
|
sampan
|
5
|
Lonceng
|
loncêng
|
têntêng
|
têngtêng
|
Aspek Sintaksis
Dari data yang terkumpul dapat diketahui bahwa bentuk
sintaksis antara ketiga dialek adalah sama, atau kemungkinan adanya perbedaan
yang sangat kecil.
a) Struktur Frase
Beberapa bentuk frase
pada ketiga dialek adalah sebagai berikut.
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
harta mereka
|
milikne
|
Rete kalak
|
ajang kalak
|
2
|
ikan apa
|
gulê kaê
|
ikan kaê
|
ikan kaê
|
3
|
hari kedua
|
waRi keduun
|
waRi kedue
|
waRi kedue
|
4
|
bawa pulang
|
babe mbalik
|
mbabembalik
|
mbabe mbalik
|
5
|
datang kemari
|
tõR
bende
|
Rõh
bende
|
Rõh
bênde
|
6
|
selalu senang
|
senaR ntaboh
|
sesenaR ntaboh
|
sesenaR ntaboh
|
7
|
sangat bagus
|
mesemban kelihen
|
mejele kelihen
|
mejele kelihen
|
8
|
sakit kepala
|
mesui takal
|
mesuwe takal
|
mesui takal
|
9
|
si tolol
|
si jel
|
si deldel
|
si pedel
|
10
|
dari sawah
|
bawan aRi
|
jume aRi
|
jume aRi
|
b) Struktur kalimat
Beberapa bentuk kalimat
pada ketiga dialek adalah sebagai berikut.
IND : Ambillah!
A : Ametken
toR!
B : Buetkenme!
C : Bokkenme!
IND : Kakek pulang
ke kota.
A : Nini
mbalik ke bekan.
B : Nini
mbalik be kõta.
C : Nini
mbalik be kõta.
IND :
Bagaimana, ada sukar?
A : Kune,
sêRik?
B : Kunê,
ntõhat?
C : Kunê,
ndeles?
IND :
Saya dipanggil oleh Ayah.
A : Aku
nitengou uwan.
B : Aku
nisidung uan.
C : Aku
nisidung uok.
IND :
Si Kamil memukul Si Kamal.
A : Si
Kamil mbaluR si Kamal.
B : Si
Kamil mokpdk si Kamal.
C : Si
Kamil mokpdk si Kamal.
IND :
Si Kamal dipukul oleh si Kamil.
A : Si
Kamal nibaluR si Kamil.
B : Si
Kamal nipõkpõk
si Kamil.
C : Si
Kamal nipõkpõk
si Kamil.
IND :
Siapa mendiami rumah itu?
A : Isê
nginyani Rumah di?
B : Isê
nginyami Rumah êdi?
C :
Isê nginyami Rumah êdi?
IND :
Paman memberikan uang kepada kakak.
A : Mame
meRêken duit be kake.
B : Marne
ngeRêken sen be kake.
C : Mame
ngeRêken ketëp be kake.
IND : Tidak maukah
engkau kelapa muda?
A : Made kin
kau sikel niweR belalu?
B : Made kin
kau ingin niweR belalu?
C : Made kin
kau pot niweR belalu?
IND :
Mau Tuan mempelajari bahasa Indonesia?
A : Sikel
kandu ngguRui ceRõk Indonesia?
B : Ingin
kandu mplajaRi ceRõk Indonesia?
C : Pot
kandu melajaRi cakap Indonesia?
Keterangan:
IND : bahasa
Indonesia
A : Dialek
Hulu
B : dialek
Tengah
C : dialek
Hilir
Kesimpulan
Berdasarkan analisis di atas dan sesuai dengan pendapat Langecker
(1968: 48) bahwa.... "two people
speak different dialects if their linguistic systems differ with respect to
at least one trait" (dua suku bangsa bertutur dalam dialek yang
berbeda jika sistem linguistiknya berbeda dalam hal paling sedikit satu
sifat). Dalam hal ini, sifat yang membedakan ialah aspek-aspek fonologis dan
kosa kata.
Akan tetapi, oleh karena perbedaan kosa kata antara dialek
Tengah dan Hilir hanya 10%, peneliti cenderung berkesimpulan bahwa hanya
terdapat perbedaan ragam. Dengan demikian, dalam bahasa Alas terdapat dua
dialek, yaitu dialek Hulu dan dialek Tengah/Hilir yang lazim disebut dialek
Babussalam. Peta berikut (PETA 6) memperjelas letak geografis kedua dialek (dialek
Babussalam dipetakan terpisah).
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Propinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai suatu kesatuan administratif
memperlihatkan kemajemukan pemakaian bahasa daerah. Atas dasar kemajemukan ini
mungkin timbul praduga bahwa bahasa-bahasa ini masih terpecah dalam dialek-dialek,
dari dialek terpecah lagi menjadi subdialek, selanjutnya dalam ragam bahasa.
Kebenaran pendapat umum bahwa di Aceh terdapat banyak dialek masih harus
dibuktikan, antara lain, dengan meneliti kekhasan kebahasaan di
kabupaten-kabupaten, kemudian memperbandingkan antara satu dengan yang lain.
Penelitian ini bukan meneliti kekhasan kebahasaan tiap
kabupaten. Jelasnya, bukan meneliti dialek-dialek secara mendetail. Penelitian
ini bersifat pemetaan bahasa, yaitu bahasa Aceh, Gayo, dan Alas.
Di dalam laporan ini, tim peneliti membedakan pengertian
"penutur" bahasa dengan "pemakai" bahasa, dan pengertian
"berbahasa" Aceh dengan 'berbicara" bahasa Aceh (lihat 2.2.1
halaman 14). Juga, sama halnya dengan pengertian dalam pembahasan bahasa Gayo
dan Alas.
Pemetaan Bahasa Alas
Lokasi-lokasi yang berbahasa Alas adalah lima kecamatan di
dalam lingkungan Kabupaten Aceh Tenggara (PETA 6).
Berdasarkan analisis, perbedaan antara dialek Tengah dan
Hilir tercatat 10% sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kedua dialek itu
terdapat perbedaan wicara (parler). Antara dialek Tengah dan Hulu tercatat
42%, dan antara HUlu dan Hilir 46% sehingga masih mungkin dikatakan terdapatnya
perbedaan subdialek.
JAWABAN PERTANYAAN
C. Bahasa Alas
1.
Huruf yang lazim dipergunakan untuk menuliskan
bahasa Alas.
a.
Pada masa penjajahan dengan tulisan Arab Melayu
atau huruf Jawi.
b.
Sejak kemerdekaan berangsur berubah dengan
menggunakan tulisan Latin. Pada saat ini penggunaan tulisan Arab Melayu atau
huruf Jawi sudah sangat langka.
2.
Bahasa Alas belum mempunyai sistem ejaan yang
permanen/baku.
3. Bahasa
Alas masih sering dipakai dalam berkomunikasi antara para pejabat (yang
berbahasa ibu bahasa Alas) dengan masyarakat. Dengan mempergunakan bahasa
daerah, hubungan pejabat dengan masyarakat terasa lebih dekat. Terutama, bila
pejabat berdialog dengan anggota masyarakat yang tinggal di daerah pelosok
pedalaman.
4. Bahasa
Alas masih digunakan secara aktif dalam berkomunikasi antar masyarakat.
5. Bahasa
daerah lain yang juga digunakan dalam berkomunikasi antar-masyarakat ialah
bahasa Gayo (Lues), Karo, Batak, dan Singkel. Salah satu bahasa ini digunakan
bila antarsuku yang berkomunikasi itu tidak menguasai bahasa Indonesia atau
yang berkomunikasi itu berasal dari bahasa ibu yang sama.
6. Bahasa
Alas juga digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah tingkat dasar kelas
1—3 di daerah pelosok pedalaman karena bahasa ibu si anak didik adalah bahasa
daerah.
7. Ada
tiga kategori volume pemakaian bahasa Indonesia dalam pergaulan antarmasyarakat.
a.
Dalam kontak formal antara pejabat dengan
masyarakat 80% menggunakan bahasa Indonesia. Termasuk di dalamnya pidato,
ceramah, dan khotbah.
b.
Dalam pergaulan antarsuku (dari kalangan yang
berlainan bahasa ibu), 80—90% menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan sisanya
menggunakan salah satu bahasa daerah.
c.
Dalam pergaulan sesama masyarakat dari kalangan
berbahasa ibu yang sama hanya sekitar 15-20% yang menggunakan bahasa
Indonesia.
8. Lihat
rekaman data mengenai kosa kata!
9. Lihat
rekaman data mengenai kosa kata!
10. Persentase
kemudahan memahami percakapan antara para penutur dialek-dialek, hanya dapat
diketahui setelah menganalisis rekaman data mengenai kosa kata.
I. DAFTAR KOSA KATA:
DIALEK-DIALEK BAHASA ALAS
Kelompok A Bahasa
Indonesia
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
abang
air
adik
akar
aku
alu
anak
apa
api
asal
atas
ayah
ayam
baju
banyak
baru
batu
bawa
bawah
bawang
bayar
benar
berapa
beri
besar
besi
betina
betul
bibir
bicara
bini
bodoh
bulan
buluh
bumi
cangkul
cari
celana
dada
dagu
dahulu
(di) dalam
dapur
dara
datang
dekat
delapan
dengan
dengar
dia
dinding
dua
duda
duga
duka
dunia
duri
ekor
emas
empat
enak
enam
gembira
gerak
gigi
guli
gunting
gunung
guru
hapus
hari
harimau
hidung
hidup
hilang
hujan
ini
istri
itik
itu
jala
jalan
jambang
janda
janggut
jantan
jari
jari kaki
jari tangan
kakak
kalah
kampung
kamu
kapur
karena
kau
kebun
kepada
kepala
kereta
kerja
kertas
kuda
kuku
kumis
kurnia
laki
langit
lebih
lembu
lihat
lima
lompat
luar
lutut
makan
malas
mata
mati
mentimun
minum
muda
mulut
nama
nasi
negeri
nyamuk
nyiur
obor
omong
ongkos
orang
padi
pagar
paha
pahat
pandai
panjang
pendek
perak
perempuan
pertama
perut
pinggang
pintu
Pipi
pisang
pria
putih
rajin
rambut
rendah
rumah
rumput
rusak
sabit
sana
sarung
atu
saudara
sawah
sedang
sedikit
selatan
sembilan
sepuluh
sini
sisir
situ
suka
susu
tangan
takut
tali
tambah
tamu
tangga
tanya
tebu
telinga
tapi
tarik
tempat
tiga
tikar
timbang
tubuh
tujuh
uang
ubi
udara
untuk
utara
waktu
wanita
warna
|
abang
lawe
enggek/kek
uRat
aku
lalu
anak/meRah
kade
apui
asal
datas
uwan
manuk
baju
mbuwe
mbaRu
batu
mbah
teRuh
piye
gayaR/galaR
tuhu
sekaR/pige
beRe
mbegah
besi
beRu
tuhu
bibeR
cakap
debeRu
padel/deldel
bulan
buluh
tanoh
gayamen
daRam/idahken
-
dade
isang
ndube
(ni) bagas
dapuR
bujang
Roh
udenoh
waluh
Rut
dengkohi
iye
dingding
due
pakeR
mange/sok
poRsah
dunie
duRi
lawi
mas
empat
ntoboh
enem
meRahe
geRok
ipen
peluR
gunting
Rimbe
guRu
lap
waRi
Rahimau
igung
nggeluh
bene/hilep
udan
ende
debeRu
itik
enou/edi
jale
dalan
sagup
balu
janggut
mboguh
jejaRi
jaRi kiding
jaRi tangan
kake
talu
kute
kandu/kandin
kapuR
keRane
kandu
nembak
tebe
takal
leReng
bahanen
koRtas
kude
seliwen
gumis
pemeRe
delaki
langit
limpaR
lembu
idah
lime
moRjang
daRat
tiwen
man
moRke
mate
madingken
cimun
minum
mude
babah
gelaR
nakan
negeRi
lemis
niweR
suluh
kate
tambang
jelme
page
pagaR
pake
pahat
uRok
nggedang
pendek
piRok
nakbeRu
tame mule
tuke
awak
pintu
kuRum
galuh
nak laki
mbulan
ceRimbit
buk
teteRuh
Rumah
dukut
menase/Runtuk
sadap
hadeh
sembung
sade
senine
bawan
ketike/mase
citek
kenjahe
siwah
sepuluh
hande
siseR
hadi
sikel/nangat
susu
tangan
maRadan
nali
tambah
jamu
tangge
sungkun
tebu
cuping
tapi
tegu/sintak
bekas
telu
amak
dos/Rate
daging
pitu
duit/ketep
gadung
angin
tebe
kenjulu
ketike
debeRu
Rupe
|
abang
lawe
enggi
uRat
aku
lalu
anak
kae
'api
asal
datas
uan
manuk
baju
mbue
mbaRu
batu
babe
teRuh
pie
bayaR
tuhu
sekae
Re
mbelin
besi
beRu
penteR/tuhu
bibeR
ceRok
beRu
bodoh/pekak
bulan
buluh
bumi
cangkul
gaRam
seluaR
tenten
isang
kale/ndube
(ni) bagas
dapuR
bujang
Roh
ndehoR
waluh
Rut
ge
ie
dinding
due
pakeR
sok
wasate/sedih
dunie
duRi
lawi
mas
empat
ntaboh
enem
senang ate
geRok
ipen
peluR
gunting
deleng
guRu/tengku
apus/lap
waRi
Rimou
igung
nggeluh
bene
udan
ende
beRu
itik
edi
jale
dalan
sagup
balu
janggut
mboRguh
jaRi/jejaRi
jaRi kiding
jaRi tangan
kake
talu
kute
kau
kapuR
keRane
kau
empus
tebe
takal
geRete
bahanen
koRtas
kude
seliwen
gumis
keRunie
laki
langit
lebih
lembu
atou
lime
lompat
luar
tiwen
mangan
kisat
mate
mate
cimun
minum
mude
babah
gelaR
nakan
nenggeRi
namuk
niweR
oboR
ceRok
tambang
jeme
page
pagaR
pahe
pahat
uRok
nggedang
pendok
piRok
debeRu
memule
tuke
awak
pintu
kuRum
galuh
delaki
menteR
Usik
buk
teteRuh
Rumah
dukut
Rengep
sadap
hadih
sembung
sade
senine
jume
sedang
sitok
kenjahe
siwah
sepuluh
hande
siseR
hadi
Rete/pot
susu
tangan
mbiaR
nali
tambah
jamu
tangge
sungkun
tebu
cuping
tapi
taRik
kas
telu
amak
timbang
tubuh
pitu
sen
gadung
angin
tebe
kenjulu
waktu/ketike
debeRu
Rupe/Ragi
|
abung
lawe
enggi
uRat
aku
lalu
anak
kae
api
asal
datas
uwok/apuk
manuk
baju
mbue
mbaRu
batu
babe
teRuh
pie
bayaR
tuhu
sekae
Re
mbelin
besi
beRu
tuhu
bibeR
ceRok
beRu
pekak
bulan
buluh
bumi
cangkul
gaRam
suRal
tenten
isang
kale
(ni) bagas
dapuR
bujang
Roh
ndohoR
waluh
Ras
ge
ie
dinding
due
pakeR
sok
sedih
dunie
duRi
lawi
mas
empat
ntaboh
enem
senang ate
geRok
ipen
peluR
gunting
deleng
guRu
apus
waRi
Rimo
igung
nggeluh
bene
udan
ende
beRu
itik
edi
jale
dalan
sagup
balu
janggut
mboRguh
jaRi
jaRi kiding
jaRi tangan
kake
talu
kute
kau
kapuR
keRne
kau
empus
tebe
takal
geReta
dahin
keRtas
kude
seliwen
gumis
keRnie
laki
langit
lebih
lembu
atou
lime
lompat
luaR
tiwen
mangan
kisat
mate
mate
cimun
minum
mude
bodoh
gelaR
nakan
nenggeRi
agas
niweR
oncoR
cakap
ongkos
jeme
page
pagaR
pahe
pahat
uRok
nggedang
pendok
piRok
debeRu
mule mule
tuke
awak
pintu
kuRum
galuh
delaki
menteR
ncoRdik
buk
teteRuh
Rumah
dukut
Rengep
sadap
hadih
sembung
sade
senine
jume
sedang
citok
kenjahe
siwah
sepuluh
hande
siseR
hadi
pot
susu
tangan
mbiaR
tali
tambah
jamu
tangge
sungkun
tebu
cuping
tapi
taRik
kas
telu
amak
ndatas
tubuh
pitu
ketep
gadung
angin
tebe
kenjulu
waktu
debeRu
Ragi
|
Kelompok B Kata-kata Serapan
dari Bahasa Arab
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
adil
ahli
akal
akhir
akibat
alat
alim
amal
aman
asal
asyik
awal
badan
batin
dakwa
faedah
faham
fakir
fasih
fatwa
fitnah
hadir
hafal
hak
hakikat
hakim
hal
hamil
haram
hasil
hawa
hayat
hemat
heran
hikmah
ikhlas
ikhtiar
ikrar
ilmu
insaf
izin
jihad
jumlah
kabar
kadar
kafir
kalbu
karib
khayal
lezat
maaf
maklum
maksud
maut
mufakat
mustahil
nasihat
nikmat
perlu
pikir
rakyat
resmi
roh
rukun
riwayat
saat
sabar
sah
sahabat
sedekah
sehat
sifat
silap
syair
syarat
taat
tabiat
tafsir
takbir
takdir
takut
tekad
tertib
tobat
ulama
umat
umum
umur
usul
uzur
wajib
wakil
waktu
wasiat
yakin
yatim
zakat
zat
|
adil
maheR
akal
aheR
akibat
pekakas
malim
amal
aman/Rede
asal
galip
bene
daging
boRkat
daawe
paedah
paham
pape
paseh
pengajar
penjalu
haleR
hapal
hak
hakikat
hakim
hal
mebaban
haRam
ulih
hawe
hayat
himat
bengap/jengang
hakemat
suke
usahe
ekRaR
elmu
insap
ijin
jihad
jumlah
beRita
kadaR
kapeR
ate
kaRip/leket
angen-angen
ntaboh
maap
maklum
sikel
maut
mepakat
mestahil
nasehat
nikmat
poRlu
pikeR
Rakyat
Resmi
Ruh
Rukun
Riwayat
saat
sabaR
sah
sehabat
sedekah
sihat
sipat
silap
saeR
saRat
taat
tabiat
takceR
tekebeR
tekedeR
mbiaR
tekat
toRtip
tobat
ulame
umat
umum
umuR
usul
ujuR
wajib
wakil
waktu
wasiat
akin
atim
jakat
jat
|
adil
maheR
akal
aheR
akibat
alat
malim
amal
aman
asal
galip
bene
daging
boRkat
deawe
paedah
paham
pape
paseh
suRah
petenah
haleR
hapal
hak
hakikat
hakim
hal
metangngungen
haRam
hasil
hawe
hayat/geluh
himat
heRan
hakemat
ihlas
ihtiaR
ekRaR
emu
insap
ijin
jihad
jenelah
kabaR
kadaR
kapeR
ate
kaRip
angan-angen
ntaboh
maap
maklum
makesut
maut
mepakat
mestahil
nasehat
nekmat
poRlu
pikeR
Rakyat
Resmi
Ruh
Rukun
Rewayat
saat
sabaR
sah
sehabat
sedekah
sehat
sipat
silap
saeR
saRat
taat
tabiat
tapseR
tekebeR
tekedeR
mbiaR
tekat
toRtib
tobat
ulame
umat
umum
umuR
usul
ujoR
wajib
wakil
waktu
wasiat
yakin
yatim
jakat
jat
|
adil
maheR
akal
aheR
akibat
pekakas
malim
amal
aman
asal
galip
bene
daging
boRkat
deawe
paedah
paham
pape
paseh
suRah
petenah
haleR
hapal
hak
hakekat
akim
hal
metanggungen
haRam
hasil
hawe
geluh
himat
heRan
hakmat
ihlas
istiaR
ekRaR
emu
insap
ijin
jihad
jemelah
kabaR
kadaR
kapeR
ate
kaRip
angan-angen
ntaboh
maaf
maklum
makesut
maut
mesapat
mestahil
nasehat
nekmat
peRlu
pikeR
Rakyat
Resmi
Ruh
Rukun
Rewayat
saat
sabaR
sah
sahabat
sedekah
sehat
sipat
lupe
saeR
saRat
taat
tabiat
tapseR
tekebeR
tekedeR
mbiaR
tekat
toRtip
tobat
ulame
umat
sinteRem
usie
usul
ojoR
wajib
wakil
waktu
wasiat
yakin
yatim
jakat
jat
|
Kelompok C. Kata-kata Serapan
dari Bahasa Belanda
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
arioji
bangku
blangko
buku
dinas
disentri
faktor
feodal
kamar
kelas
kenek
kopi
lampu
lapor
listrik
martil
mobil
obeng
pas
perangko
persen
reken
rokok
supir
teh
|
loji
cedodon
buku
dinis
cahaR
Ruang
kelas
kenet
kopi
pelite
lapuR
lesteRik
meRtel
motoR
obeng
pas
peRangko
peRsen
Reken
Rokok
sepeR
teh
|
loji
bangku
buku
dinis
mulesen
kamaR/Ruang
kelas
kenet
kopi
petite
lapuR
lesteRik
moRtel
motoR
obeng
pas
peRangko
poRsen
Reken
Rokok/isap
sepeR
teh
|
loji
bangku
buku
dines
mulesen
kamaR
kelas
kenet
kopi
petite
lapuR
seteRik
tetukul
motoR
obeng
pas
peRangko
poRsen
Reken
Rokok
sepeR
teh
|
Kelompok D Kata-kata Serapan
dari Bahasa Asing Lainnya
No.
|
Bahasa Indonesia
|
Dialek
|
||
Hulu
|
Tengah
|
Hilir
|
||
1
|
beranda
blus
cawan
gaun
jam
jasa
jendela
kawin
kelenteng
kemeja
kenduri
konflik
kongsi
kue
lonceng
modal
perahu
pesta
pinggang
roti
saudagar
sekolah
tahu
tauco
toge
|
Rambih
baju
cawan
baju
jam
jase
tingkap
kawin
kemeja
kenduRi
selang
kongsi
koweh
lonceng
modal
bungkui
pebahanken
pinggan
Roti
sedagaR
sekulah
tahu
tocow
toge
|
rambih
baju
cawan
baju
jam
jase
tingkap/jendele
kawin
kemeja
kenduRi
Rumbang
kongsi
koweh
tengteng
modal
bungki
pebahanken
pinggan
Roti
sudagaR
sekolah
tahu
tocow
toge
|
Rambih
baju
cawan
baju
jam
jase
jendele
kawin
kemeja
kenduRi
Rumbang
kongsi
kuweh
tenteng
pokok
sampan
pebahanken
pinggan
Roti
sodagaR
sekolah
tahu
tocow
toge
|
SINTAKSIS
Kelompok E Frase
1
|
IND
A
B
C
|
: kedai nasi
: pajak
: kede nakan
: kede nasi
|
9
|
IND
A
B
C
|
: pulang besok
: mbalik pagi
: mbalek pagi
: mbalik pagi
|
|
2
|
IND
A
B
C
|
: sungai dangkal
lawe mbabo
lawe mbabo
lawe mbabo
|
10
|
IND
A
B
C
|
: tuangkan semua
tuangken keRine
tuangken keRine
tuangken keRine
|
|
3
|
IND
A
B
C
|
: tikar itu
amak edi
amak edi
amak edi
|
11
|
IND
A
B
C
|
: kecil pendek
pendok cecut
pendok cecut
pendok cecut
|
|
4
|
IND
A
B
C
|
: nasi goreng
nakan sahuk
nakan sahuk
nakan sahuk
|
12
|
IND
A
B
C
|
: satu keranjang
seRage
sekeRanjang
sekeRanjang
|
|
5
|
IND
A
B
C
|
: gadis di luar
bujang ni luaR
bujang ni luaR
bujang ni luaR
|
13
|
IND
A
B
C
|
: tiga sehari
telu sewaRi
telu sewaRi
telu sewaRi
|
|
6
|
IND
A
B
C
|
: berjalan kaki
medalan kiding
medalan kiding
medalan kiding
|
14
|
IND
A
B
C
|
: sekali pukul
sekali pokpok
sekali pokpok
sekali pokpok
|
|
7
|
IND
A
B
C
|
: berdiri lurus
cindeR pinteR
cindeR pinteR
cindeR pinteR
|
15
|
IND
A
B
C
|
: ke sungai
be lawe
be lawe
be lawe
|
|
8
|
IND
A
B
C
|
: duduk di bawah
tandok ni teRuh
tandok ni teRuh
tandok ni teRuh
|
Kelompok F Kalimat
1
|
IND
A
B
C
|
: Isilah!
isitoR!
isime!
isime!
|
2
|
IND
A
B
C
|
: Gilinglah!
giling toR!
gilingme!
tijikme!
|
3
|
IND
A
B
C
|
: Dia makan nasi.
iye mangan.
iye mangan nakan.
iye mangan nakan.
|
4
|
IND
A
B
C
|
: Jangan lihat ke sana.
ulang ato bedih.
ulang ato bedih.
ulang ato bedih.
|
5
|
IND
A
B
C
|
: Di mana buku kami?
nidape buku kami?
nidape buku kami?
nidape buku kami?
|
6
|
IND
A
B
C
|
: Yang mana anak Tuan?
apahen anakndu?
apahen anak ndu?
siapahen anak ndu?
|
7
|
IND
A
B
C
|
: Ke mana kau tidur kemarin?
ndape kau medem bone?
ndape kau medem bone?
ndape kau medem bone?
|
8
|
IND
A
B
C
|
: Mengapa adiknya tidak suka makan nasi?
kae kase enggine mapot man?
kae kane anggine mapot mangan nakan?
kae kane enggine mapot mangan nakan?
|
9
|
IND
A
B
C
|
: Gedung itu atapnya putih.
Rumah di sahungne mentaR.
gedung edi sahungne mentaR
gedung edi sahungne mentaR.
|
10
|
IND
A
B
C
|
: Si Aminah ada di dapur
si Aminah sedang ni dapuR.
si Aminah ni dapuR
si Aminah nidapuR.
|
11
|
IND
A
B
C
|
: Sekolah libur pada hari Minggu
sekolah peRe ni waRi ehad
sekolah peRe ni waRi minggu (ahad),
sekolah peRe ni waRi ehad
|
12
|
IND
A
B
C
|
: Dia datang dari Langsa.
iye Roh Langsa aRi.
iye Roh Langsa aRi.
ie Roh Langsa aRi.
|
13
|
IND
A
B
C
|
: Ibu mau pulang ke kampung.
ame sikel mbalik be ku te.
ame sikel mbalik be ku te.
ame sikel mbalik be ku te.
|
14
|
IND
A
B
C
|
: Bibi sudah pergi ke pasar
Bibi enggow be pekan.
Bibi enggow laus be pekan.
Bibi enggow laus be pekan.
|
15
|
IND
A
B
C
|
: Bila kau kembalikan buku mereka?
ndigan kau balihken buku kalake?
ndigan kau utihken buku kalake?
Pigan kau utihken buku kalake?
|
Catatan:
Kalimat
yang dipakai sebagai contoh dalam analisis tidak dicantumkan di atas.
[1] Dalam laporan penelitian ini, fonem-fonem berikut
ditulis dalam lambing ortografi sebagai berikut:
fonem /∂/ ditulis
e fonem /o/ ditulis o
fonem /e/ ditulis e
fonem /vy/ ditulis ui
di Sari dari:
Buku
Pemetaan Bahasa Aceh, Gayo, dan Alas
Oleh: Osra M. Akbar, Wamad Abdullah, Surya Nola Latif dan Syech Ahmaddin
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1985
Comments
Post a Comment