Posts

Showing posts from May, 2011

7 Hal yang Menyebabkan Kuliah Lama Selesai

Image
1. Kuliah karena terpaksa Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan.. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda. 2. Salah jurusan Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati. 3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebi

Menghalalkan Ganja Aceh

Image
Jangan biarkan sobat terkecoh dengan judul artikel di atas sebelum membaca isi daripada artikel ini hing ga tuntas. Yuk, kita telusuri segala fenomena tanaman ajaib ini, mulai dari manfaat hingga kerusakan yang di akibatkan tanaman haram ini jika di salah gunakan. Di Indonesia, bila kita berbicara Ganja, Pasti tak luput Aceh di dalamnya. Namun klaim itu tak bisa serta merta disambut negatif, karena memang benar adanya. Bahkan Tanah 1001 Rencong ini juga diklaim terkenal sebagai produsen ganja terbesar di Asia Tenggara setelah Thailand. Hampir di setiap jengkal belantara Aceh dihiasi tanaman ganja. Tak pelak, Isu Aceh sebagai penghasil tanaman ajaib ini bahkan sudah mendunia. Syahdan, *Anggapan masyarakat internasional bahwa Aceh telah memiliki trade mark sebagai ‘ladang ganja’ terbesar sekaligus penyuplai ganja berkualitas Nomor Wahid . Pertanyaannya, kenapa mesti Ganja? Kan masih banyak komoditi lainya, seperti palawija dan berjuta jenis tumbuhan lainya. Jawabannya adalah, karena

cinta-segitiga-antara-indonesia-aceh.

Image
Aceh Laksana seorang gadis rupawan yang menjadi incaran banyak pemuda sejak dahulu kala. Walaupun telah lama dipinang oleh lelaki yang bernama Indonesia. Namun jalinan kasih indah yang pernah terjalin dengan Malaysia, ternyata tidak mudah untuk dilupakan hingga kini. Umpama tersebut tidaklah berlebihan untuk di sanding dengan kondisi Provinsi Aceh hari ini. Panorama alam yang indah, adat istiadat dan budaya islam yang kental serta Sumber Daya Alam yang berlimpah ruah telah menyebabkan daerah ini menjadi rebutan dari dahulu kala. Dalam rentetan sejarah, Hanya  Malaya (Malaysia-red) yang sempat memiliki kisah kasih yang indah dengan Aceh. Sedangkan saat Aceh ’dekat’ dengan pria berambut pirang ( Belanda -red) antara 1873 hingga 1904, dan ’pria bermata sipit’ Negara Jepang sekitar tahun 1942, hingga mau dipinang karena termakan janji dan rayuan seorang Pria bernama Indonesia , Aceh justru banyak menderita.  Penderitaan demi penderitaan, Penghianatan hingga Kekerasan harus di lalui Aceh

Sumpah Kerajaan Aceh (2)

Image
Setelah rapat kerajaan dan pengambilan sumpah dilakukan, seorang pria berbadan tegap dan kulit agak hitam, masuk ke aula pertemuan. Tak ramai yang mengenalnya, karena ia orang yang bekerja di dinas rahasia. Lelaki yang tampak klimis itu penampilannya agak berbeda dengan para pejabat kerajaan. Awalnya ia dikira salah seorang uleebalang dari satu wilayah di Aceh. SULTAN MUHAMMAD DAUD SYAH Ia masuk memberi salam kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Sulthan. Keduanya kemudian menuju ruang kerja Sulthan, sementara para wazir dan uleebalang dipersilahkan ke ruang penjamuan. Para wazir dan uleebalang penasaran dengan tingkah pria misterius itu. Sambil menikmati makan siang, mereka membicarakan tentang lelaki tersebut. Tak lama kemudian  Sulthan Alaiddin Mahmud Syah  keluar dari ruang kerjanya bergabung kembali dengan para wazir dan uleebalang di ruang jamuan. Usai shalat dhuhur berjamaah di mesjid Baiturrahim dalam komplek istana, Sulthan Alaiddin Mahmud Syah kembali melanjutkan pert

Sumpah Kerajaan Aceh (1)

Image
Raja boleh berganti dan kabinetnya boleh dirombak, tapi keteguhan sikap Kerjaan Aceh terhadap Belanda tidak pernah berubah. Aceh benar-benar seperti karang yang kekar dihantam gelombang. Hempasannya boleh saja membasahi, tapi ombak itu akan pecah menjadi buih dan terseret kembali ke tempatnya, tanpa mampu mengoyahkan kekokohan karang. Begitulah Aceh yang dulu bersikap damai dalam diplomasinya dengan Belanda, kini Belanda datang sebagai gelombang yang ingin menghempas dan membuat Aceh basah kuyup dengan hempasannya. Tapi bagi Aceh yang sudah kepalang basah mengambil sikap penolakan terhadap Belanda, akan menghadapinya dengan jantan. Gelombang tak akan mampu menakutkan orang yang sudah basah kuyup. Gelombang itu adalah Belanda yang akan siap-siap masuk ke Aceh dengan angkatan perangnya. Namun sebelum serangan itu dilakukan Belanda beberapa kali menggertak Aceh dengan surat-surat ancamannya. Surat yang kemudian dijawab dengan santun namun tegas oleh Sulthan Aceh, Alaiddin Mahmud Syah. S

Antara Aceh dan Kolombia : "Dua Negara di Dua Pilihan"

Image
Kolombia, Sebuah negeri yang penuh dengan keindahan dan kekayaan alam yang luar biasa dan banyak sekali kemiripannya dengan Aceh. Mulai dari kekayaan alamnya, budayanya, bahkan hingga masalah gerilyawan dan konflik yang terjadi. Ada baiknya bila saya menuliskan ini agar bisa dijadikan perbandingan dan pertimbangan bagi masa depan Aceh. Kolombia memang kaya sekali akan sumber daya alam terutama emas dan batu-batuan berharga seperti zamrud. Itulah yang menarik banyak Negara lain untuk datang dan menjajah serta menguasai. Spayol adalah salah satunya. Meskipun pada akhirnya Spayol berhasil menduduki sekian lama namun tidaklah mudah bagi Spayol untuk bisa berlama-lama karena Kolombia berhasil mempertahankan diri mereka dengan menjadi diri mereka sendiri. Kebudayaan dan bahasa sangat mereka junjung tinggi. Jangan harap mereka mau minum kopi dari tempat lain. Bagi mereka, meminum kopi adalah bagian dari rutinitas dan budaya dan dengan meminum kopi asal negeri mereka sendiri, maka mereka bis