Inspirasi : Safri Umri Siap Membuktikan Talenta dari Aceh Tenggara


Safri Umri membayangi Diego Michiels saat latihan di Lapangan C Senayan.(foto:SINDO)
 JAKARTA - Sepak bola di Aceh sama dengan perkembangan olahraga itu di belahan Indonesia lainnya. Antusiasme tinggi terhadap sepak bola memang dimiliki wilayah negeri ini yang memiliki julukan Negeri Serambi Mekah. Dari Aceh, nama sejumlah nama pesepak bola mencuat seperti kapten sekaligus playmaker tim nasional (timnas) Indonesia era 1990-an Fachri Husaini. Lalu ada bek kanan milik Persija Ismed Sofyan yang juga mantan punggawa timnas. Selain dua nama itu, ada juga Suheri Daud, striker yang beberapa musim lalu sempat masuk seleksi timnas U-23. Dan, yang paling tenar adalah Irwansyah, penyerang yang kabarnya ikut hilang jadi korban bencana tsunami Aceh pada akhir 2004. Era paling baru sekarang di timnas, utamanya skuad muda Merah Putih, ada seorang pemain berbakat berdarah Aceh. Pemain ini adalah Safri Umri. Punggawa Persiraja Banda Aceh ini masuk daftar komposisi timnas U-23 untuk Pra-Olimpiade 2012 di bawah asuhan Pelatih Alfred Riedl. Kebanggaan diakui pemuda kelahiran 12 Februari 1990 ini. Safri pun berjanji akan memaksimalkan peluang agar bisa masuk skuad utama timnas U-23 untuk agenda ini. Pemain asal Kuta Cane, Aceh Tenggara, ini pun siap memanfaatkan pengalamannya di lapangan hijau. Safri merupakan salah satu pemain berbakat yang punya kesempatan menimba ilmu di Diklat Ragunan. Selepas itu, dia juga pernah merasakan timnas untuk U-17 dan U-19. Jadi, modal itu sangat berharga buat Safri. ”Saya punya harapan untuk diri sendiri. Saya ingin punya karier maksimal dalam sepak bola. Untuk meraih itu, saya ingin bekerja keras dan memaksimalkan semua potensi yang ada,” kata Safri. Pemain ramah ini memiliki perjalanan panjang di lapangan hijau, meski usianya baru 21 tahun. Anak pertama dari empat bersaudara ini sudah lama merantau, terutama di tanah Jawa dan membela sejumlah klub di berbagai level kompetisi. Di usia Safri yang masih muda ternyata dirinya sudah merasakan tiga klub berbeda. Bahkan, dua klub yang dibela Safri sebelum Persiraja merupakan tim Jawa yang memiliki tingkat persaingan internal sangat tinggi. Dua klub itu adalah Pelita Jaya FC yang bermain di Indonesia Super League (ISL) 2008/2009 dan PSIS Semarang pada Divisi Utama musim lalu. Pengalaman Safri berani melanglang buana demi karier di luar Aceh diharapkan diikuti pesepak bola asal Negeri Serambi Mekah lainnya. ”Sayang sekali jarang pemain yang mau keluar dari Aceh untuk mengadu nasib di luar Aceh. Mereka hanya puas dengan karier yang biasa-biasa saja di sana. Padahal, banyak juga pemain-pemain muda berbakat,” kata anak pasangan Syaiful Bahri dan Salamah Ariga ini. Semangat Safri tak lepas dari dukungan kekasihnya, Nungki Herlina. Sosok Nungki ternyata tak jauh dari lingkungan kariernya.Sebab, pacar Safri itu adalah sahabat Egi Melgiansyah, pemain timnas U-23 lainnya, sejak di SMP. ”Saya tidak punya saudara di Jakarta. Tapi, untung saja saya memiliki pacar di Sawangan, Bogor. Saya dikenalkan Egi. Keluarga pacar saya itu yang menjadi keluarga selama di perantauan. Kalau mengobati rindu dengan keluarga di Aceh, hanya sebatas berkomunikasi via telepon,” tandas Safri. (fit)

Comments

Popular posts from this blog

Kamus Bahasa Alas-Indonesia

Marga-marga yang ada di Tanoh Alas Aceh Tenggara