Aceh Tenggara dan Bencananya
Aceh tenggara adalah kebupaten yang sangat kaya akan sumber daya alamnya terutama dengan kawasan hutan dan sungainya, dimana paru-paru dunia ada di Kabupaten Aceh Tenggara. Pernyataan ini tidak berlebihan, karena Aceh Tenggara menjadi salah satu pemilik kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Kawasan seluas 1.094.692 hektar ini masuk dalam wilayah beberapa kabupaten, yaitu Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Langkat (Provinsi Sumatera Utara).
Taman nasional memiliki keistimewaan keanekaragaman flora dan fauna. Diperkirakan ada sekitar 3.500 jenis flora termasuk tanaman langka Raflesia atjehensis dan Johanesteinimania altifrons (pohon payung raksasa) serta Rizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar, langka, dan dilindungi, dengan diameter 1,5 meter. Ada sekitar 130 jenis mamalia dengan hampir tiga perempatnya termasuk jenis langka.
Selain memiliki potensi alam Aceh Tenggara juga memiliki potensi bencana yang cukup tinggi dimana ada beberapa indikator atau criteria yang menyababkan daerah ini memiliki kerawanan akan bencana cukup tinggi terutama untuk bencana kekeringan, banjir dan tanah longsor, adapun indikatornya sebagai berikut:
- Mengidentifikasi Anak sungai (Sub DAS) yang Mengalir sungai besar (DAS)
- Mengidentifikasi aktifitas penebangan liar atau Illegal Logging
- Mengidentifikasi Wilayah atau titik yang mempunyai Intensitas Curah Hujan tinggi (Sumber ; Badan Meteorologi dan Geofisika)
- Mengidentifikasi Wilayah atau titik gugusan perbukitan yang mempunyai sudut Kemiringan yang Curam, dengan sudut Elevasi bervariasi antara 50 derajat sampai 60 derajat
Dari indikator yang tersebut, di Aceh Tenggara terdapat 20 titik/daerah yang memiliki intensitas kerawanan yang cukup tinggi yaitu;
- Desa Lawe Dua kecamatan Bukit Tusam
- Desa Kuning Dua kecamatan Bambel
- Desa Titi kering Bukit Tusam
- Desa Kampung Baru kecamatan Seumadam
- Desa Lawe Gayo Beringin Kecamatan Seumadam
- Desa Lawe Tua Kecamatan Lawe Sigala-gala
- Desa Lawe Alas Kecamatan Lawe Alas
- Desa Lawe Sigala-gala Kecamatan Lawe sigala-gala
- Desa Lawe loning kecamatan Babul Makmur
- Desa Lawe Desky Kecamatan Babul Makmur
- Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas
- Desa Lawe Lubang Indah Kecamatan Lawe Alas
- Desa Meranti Kecamatan Darul Hasanah
- Desa Kuta Lang-lang Kecamatan Darul Hasanah
- Desa Pulonas Baru Kecamatan Babussalam
- Desa Kandang Mblang kecamatan Lawe Bulan
- Desa Lawe Sagu Hulu kecamatan lawe bulan
- Desa Kuta Ujung kecamatan Badar
- Desa Lawe Tanduk Kecamatan Seumadam
- Desa Lawe Sekrah kecamatan Badar
Dari data tersebut diatas rentan kejadiannya bisa saja tidak secara terus menerus, dimana dapat kita lihat dari sejarah bencana yang terjadi di Aceh Tenggara yang dimulai sejak tahun 1938 hingga saat ini
Directory Bencana di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 1938 – 2007
Tahun | Lokasi | Jenis dan Sebab Bencana | Kerusakan Material | Korban Jiwa |
1938 | Desa Kampung Baru Kecamatan Semadam | Banjir dan Tanah Longsor yang diakibatkan Gempa Bumi Selama 7 hari 7 malam disertai Hujan Deras | Rumah Hanyut dan Rusak | Tidak Ada |
1958 | Desa Kampung Baru Kecamatan Semadam | Banjir dan Tanah Longsor | Rumah, sawah, dan ladang penduduk Rusak Berat, serta Jembatan Terputus | Tidak Ada |
1967 | Desa Kuning II Kecamatan Bukit Tusam | Meluapnya Air Lawe Likat menyebabkan Tanah Longsor | Rumah Rusak Ringan, persawahan dan perkebunan tertimbun oleh longsoran tanah dan Batu-batuan. | Tidak Ada |
1968 | Desa Pulonas Baru Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Besar akibat Curah Hujan yang tinggi | Persawahan Masyarakat | Tidak Ada |
1973 | Desa Lawe Sigala-gala Timur Kecamatan Lawe Sigala-gala | Banjir Besar dan Tanah Longsor akibat meluapnya Sungai Lawe Sigala-gala di Sertai Hujan deras | Rumah Rusak 18 Unit, sawah dan perkebunan 15 Hektar tertimbun longsoran Tanah | Tidak Ada |
1974 | Desa Lawe Tua Kecamatan Lawe Sigala-gala | Longsoran Tanah, Kayu, dan Batu-batuan besar dari Pegunungan | Rumah Hanyut dan Rusak 9 Unit, perkebunan dan Sawah 12 Hektar | 1 Orang |
1975 | Desa Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam | Banjir dan longsor | Rumah rusak Berat, lahan dan Sawah tertimbun tanah | Tidak Ada |
1977 | Desa Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam | Banjir dan Tanah Longsor | Puluhan Rumah, sawah, dan kebun Hancur | 2 Orang |
1981 | Desa Kampung Baru Kecamatan Semadan | Banjir dan Tanah Longsor | Rumah Rusak Ringan | Tidak Ada |
1981 | Desa Lawe Dua Gabungan Kecamatan Bukit Tusam | Tanah Longsor Akibat Meluapnya Air Terjun Setia Budi di Lawe dua. | Merusak Lahan Perkebunan Masyarakat | Tidak Ada |
1982 | Dusun Lengri dan Desa Pulo Kembiri, Pulonas Baru | Banjir | Merusak Lahan Persawahan dan Perkebunan Masyarakat, Pagar Polres Agara Rusak Berat | Tidak Ada |
1984 | Desa Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam | Banjir dan Tanah Longsor | Merusak Lahan perkebunan Masyarakat | Tidak Ada |
1985 | Desa Pulonas Baru Kecamatan Lawe Bulan | Banjir dan Tanah Longsor | Merusak Lahan Perkebunan Masyarakat | Tidak Ada |
1998 | Desa Kuta Ujung Baru Kecamatan Darul Hasanah | Banjir disebabkan oleh meluapnya Sungai Lawe Kelang dan Anak Sungai Lawe Mamas | Terputusnya Jalan Menuju Kutacane, Trutung Kute, Pulo Piku, Kite Meranggun, Lawe Stul, dan Desa Gulo. | Tidak Ada |
2000 | Desa Batu Hamparan Kecamatan Lawe Alas | Banjir Akibat Air Turun dari Gunung sebelumnya terjadinya Kebakaran Hutan | Rusaknya Lahan Pertanian Karena Tertimbun Batu-batuan dan Kerikil | Tidak Ada |
2000 | Desa Lawe Sekerah, Natam Kecamatan Badar | Banjir Akibat Meluapnya Sungai Kali Alas | Putusnya Jalan Aceh Tenggara – Gayo Lues 500 m | Tidak Ada |
2001 | Desa Lawe Sagu Hulu Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Akibat Rusaknya Hutan di Hulu Sungai Lawe Kisam | Rusaknya Lahan Pertanian Karena Tertimbun Batu-batuan dan Kerikil | Tidak Ada |
2001 | Desa Lawe Sekerah, Natam Kecamatan Badar | Banjir Akibat Meluapnya Sungai Kali Alas | Putusnya Jalan Kutacane – Blangkejeren 200 m, dan Jembatan Lawe Semungur rusak berat | Tidak Ada |
2001 | Desa Kandang Blang Mandiri Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Akibat Perambahan Hutan | Merusak Persawahan | Tidak Ada |
2003 | Desa Lawe Sagu Hulu Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Akibat Rusaknya Hutan di Hulu Sungai Lawe Kisam | Rusaknya Lahan Pertanian, dan Rumah Penduduk Terendan Setinggi 40 Cm, Jembatan Mbacan Racan Putus | Tidak Ada |
2003 | Desa Kandang Blang Mandiri Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Akibat Perambahan Hutan | Menggenangi Pasar Hitam dan Rumah Penduduk selama 6 bulan dengan Ketinggian Air 50 Cm | Tidak Ada |
2004 | Desa Lawe Sagu Hulu Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Akibat Rusaknya Hutan di Hulu Sungai Lawe Uning Sebelah Timur Lawe Sagu Hulu | Rusaknya Lahan Pertanian Karena Tertimbun Batu-batuan dan Kerikil | Tidak Ada |
2004 | Desa Kandang Blang Mandiri Kecamatan Lawe Bulan | Banjir Akibat Perambahan Hutan | Menggenangi Rumah Penduduk dengan Ketinggian Air 50 Cm | Tidak Ada |
2004 | Desa Lawe Beringin Gayo Kecamatan Semadam | Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi | Rumah dan Lahan Pertanian Rusak Berat | Tidak Ada |
2004 | Desa Lubang Indah, Dusun Pasir Sinunang Lawe Alas | Banjir dan Longsor | 12 Unit Rumah Penduduk Rusak, dan Lahan Persawahan dan Perkebunan | Tidak Ada |
2004 | Kuta Lang-lang, Dusun Lingga Alas, Dusun Rambang Tumbung Kecamatan Babul Rahmah | Banjir Akibat meluapnya Sungai Alas | 18 Unit Rumah di Bongkar dan 20 Hektar Lahan Pertanian tergerus Air | Tidak Ada |
2004 | Desa Meranti Kecamatan Babul Rahmah | Banjir Akibat Meluapnya Sungai Alas | Lahan Pertanian tergerus Air | Tidak Ada |
26 April 2005 | Kecamatan Badar | Banjir Bandang Akibat Meluapnya Sungai Alas | 105 rumah & 3 jembatan beton putus, ruas jalan Kutacane-Blang Kejeren terputus, air bah berisi batuan gunung & balok kayu menyapu permukiman & satu posko brimob. | 14 warga tewas, 18 dirawat, 35 hilang |
18 Oktober 2005 | Kecamatan Semadam, dan kecamatan Lawe Sigala-gala | Banjir dan Tanah Longsor akibat penebangan liar dan tingginya intensitas hujan | 526 rmh rusak, ruas jalan Kutacane-Medan terputus sepanjang 3 km karena tertutup tanah. Titik longsor berada 32 km dari lokasi longsor di Kec. Badar 26 April 2005 lalu. | 21 orang tewas, 56 dirawat, ribuan mengungsi |
18 Mei 2006 | Desa Lawe Penanggalan kecamatan Ketambe | Banjir dan Tanah Longsor akibat penebangan liar dan tingginya intensitas hujan | 5 Ha lahan perkebunan rusak, kantor kepala desa rusak parah dan 16 rumah penduduk rusak ringan (lumpur masuk kerumah setinggi 30-50 cm) | Tidak ada |
17 Mei 2006 | Desa Darul Makmur dan Desa Buntul Kendawi Kecamatan Darul Hasanah | Banjir dan Tanah Longsor akibat penebangan liar dan tingginya intensitas hujan | Dari kejadian banjir bandang ini tidak ada menelan korban jiwa, akan tetapi hanya kerusakan ladang (kebun), sawah, dua jembatan kotak kayu yang hanyut dan satu unit rumah yang hanyut (rusak total) | Tidak Ada |
21 Januari 2007 | Desa Lawe Loning Kecamatan Lawe Sigala-gala | Banjir Bandang akibat penebangan liar dan hujan dengan intensitas tinggi | Meskipun dalam bencana alam tersebut tidak ada korban jiwa, tiga rumah warga rusak dan sekitar 20 rumah lainnya terendam lumpur serta sejumlah sarana umum. Bahkan saat terjadinya banjir, ratusan warga panik dan berhamburan ke luar rumah | Tidak Ada |
25 April 2007 | Kecamatan Lawe Bulan dan Bambel | Banjir akibat hujan deras disertai angin kencang | beberapa pohon di jalan raya tumbang, puluhan rumah rusak berat. 2 warga luka-luka tertimpa pohon tumbang | Tidak Ada |
25 Juli 2007 | Kecamatan Lawe Alas, Bambel | Banjir akibat hujan deras selama 2 hari, Krueng Alas meluap. | puluhan ha sawah dan kebun terendam, terancam gagal panen. | Tidak Ada |
24 Agustus 2007 | Kecamatan Lawe Sigala-gala | angin puting beliung | ratusan rumah rusak berat dan ratusan warga mengungsi | Tidak Ada |
1 Nopember 2007 | Kecamatan Banbel | banjir setelah hujan deras | ratusan rumah terendam setinggi 30-50 cm, ratusan ha sawah dan perkebunan terendam. | Tidak A |
Dengan diketahuinya daerah rawan bencana dan sejarah bencana yang terjadi di Aceh Tenggara, pemerintah daerah bersama masyarakat harus selalu waspada dan tanggap akan lingkungan sekitar kita, bencana tersebut datangnya secara tiba-tiba tidak seorangpun yang dapat mengetahui kapan dia datang.
Comments
Post a Comment