Siapa Pelanggannya? PSK di Kutacane
MENCARI tahu siapa umumnya pelanggan para PSK ini bukanlah pekerjaan gampang. Bisnis esek-esek ini sendiri sembunyi-sembunyi. Sesudah dibooking, praktik mesum ini sendiri dilakukan di tempat tertentu seperti wisma bahkan rumah kos.
Itu sebabnya sangatlah sulit memastikan para user sesungguhnya kaum hawa tak bermoral yang menjaja tubuhnya ini. Begitupun, beberapa PSK yang diwawancarai Kontras mengaku umumnya para pelanggannya merupakan warga lokal. Hampir tidak ada warga luar.
Bagaimana dengan kelakuan sebagian oknum pejabat di kawasan itu?
Seorang perempuan germo mengatakan, para pejabat tidak banyak yang menyukai anak ‘didik’ binaannya. “Mereka kan orang berduet, jadi bisa cari di luar Aceh,” kata sang perempuan yang tidak mau dipublikasikan namanya. Umumnya, tambah si perempuan ini, para pejabat terbang ke Medan setiap akhir pekan. Di kota tersebut sudah pasti banyak tersedia hiburan, mulai yang halal sampai dengan yang haram. Selain itu, peluang digerebek pun amat besar jika melakukan praktek zina di kota yang diharuskan menegakkan hukum syariat tersebut. Meski tidak rutin, secara berkala aparat keamanan seperti Satpol PP melakukan razia untuk menyaring oknum-oknum yang melakukan perbuatan yang tercela itu.
Saat ini hampir setiap hari memang tersedia penerbangan Kutacane -Medan. Pesawat Susi Air, misalnya, terbang ke sana setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Ongkosnya pun sekitar 250.000. Tentu bukan harga yang tinggi bagi kaum yang berduet. Sementara jika harus melalui jalur darat membutuhkan waktu 7-8 jam. Soalnya, di lintasan Kabanjahe menuju Medan, kondisi jalan berlumpur dan berlubang. Sangat menyita waktu perjalanan.
Di perbatasan pun sebetulnya banyak bisnis esek-esek ini. Banyak kaum berduet yang mencari hiburan di wilayah Tanah Karo tersebut. “Selain murah meriah, juga dekat dengan perbatasan Aceh Tenggara,” kata seorang warga yang tinggalnya berdekatan dengan Provinsi Sumatera Utara itu. (sak/as)
--
Tabloid KONTRAS Nomor : 569 | Tahun XII 25 November - 1 Desember 2010
Itu sebabnya sangatlah sulit memastikan para user sesungguhnya kaum hawa tak bermoral yang menjaja tubuhnya ini. Begitupun, beberapa PSK yang diwawancarai Kontras mengaku umumnya para pelanggannya merupakan warga lokal. Hampir tidak ada warga luar.
Bagaimana dengan kelakuan sebagian oknum pejabat di kawasan itu?
Seorang perempuan germo mengatakan, para pejabat tidak banyak yang menyukai anak ‘didik’ binaannya. “Mereka kan orang berduet, jadi bisa cari di luar Aceh,” kata sang perempuan yang tidak mau dipublikasikan namanya. Umumnya, tambah si perempuan ini, para pejabat terbang ke Medan setiap akhir pekan. Di kota tersebut sudah pasti banyak tersedia hiburan, mulai yang halal sampai dengan yang haram. Selain itu, peluang digerebek pun amat besar jika melakukan praktek zina di kota yang diharuskan menegakkan hukum syariat tersebut. Meski tidak rutin, secara berkala aparat keamanan seperti Satpol PP melakukan razia untuk menyaring oknum-oknum yang melakukan perbuatan yang tercela itu.
Saat ini hampir setiap hari memang tersedia penerbangan Kutacane -Medan. Pesawat Susi Air, misalnya, terbang ke sana setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Ongkosnya pun sekitar 250.000. Tentu bukan harga yang tinggi bagi kaum yang berduet. Sementara jika harus melalui jalur darat membutuhkan waktu 7-8 jam. Soalnya, di lintasan Kabanjahe menuju Medan, kondisi jalan berlumpur dan berlubang. Sangat menyita waktu perjalanan.
Di perbatasan pun sebetulnya banyak bisnis esek-esek ini. Banyak kaum berduet yang mencari hiburan di wilayah Tanah Karo tersebut. “Selain murah meriah, juga dekat dengan perbatasan Aceh Tenggara,” kata seorang warga yang tinggalnya berdekatan dengan Provinsi Sumatera Utara itu. (sak/as)
--
Tabloid KONTRAS Nomor : 569 | Tahun XII 25 November - 1 Desember 2010
Saya tertarik membaca blog anda. Beberapa waktu lalu saya mengunjungi Medan dan berkesempatan avonturir ke Brastagi lanjut ke Kabanjahe - Simarjarunjung - Parapat. Ketika sampai Kabanjahe sempat terbersit ganti arah ke Kutacane, penasaran ingin tahu seperti apa kotanya. Insya Allah suatu saat saya ke Kutacane. Semoga kita bisa bertemu. O ya, bisa kontak saya ke irwitono@gmail.com? Terimakasih
ReplyDelete